Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

IKHLAS DALAM BERAMAL, CELAAN RIA DAN MENINGGALKAN NAHI MUNGKAR

Gambar
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal suatu amal di dalamnya ia mensekutukan kepada selain Ku, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim). Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal sesuatu amal ia mensekutukan kepada selainKu, maka Aku terlepas dari padanya, amal itu untuk sesuatu yang ia sekutukan”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Dari Abi Sa’id bin Abu Fadhalah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan terkemudian pada hari Qiyamat, suatu hari yang tidak diragukan lagi, maka berserulah penyeru : “Barang siapa yang mensekutukan dalam amal yang dikerjakannya karena Allah maka mintala

ALLAH MENGGENGGAM BUMI KEMUDIAN BERFIRMAN. "AKULAH RAJA"

Gambar
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah menggenggam bumi dan rnelipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian bertirman : “Akulah Raja, dimanakah raja-raja bumi ?” (Hadits ditakhrij oleh Rukhari). Dari Abdullah bin Umar ra. Sesungguhnya Allah menggenggam bumi atau bumi-bumi dan langit-langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman : “Aku Raja”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Dari Abdullah ra. dia berkata : “Datanglah salah seorang pendeta kepada Rasulullah saw. pendeta itu berkata : “Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati bahwa Allah menjadikan langit atas satu jari dan bumi-bumi atas satu jari, pohon atas satu jari dan semua makhluk atas satu jari, dan Allah berfirman : “Akulah Raja”. Nabi saw tertawa sehingga tampak gigi taring beliau, membenarkan kata-kata pendeta itu, kemudian Rasulullah saw. membaca : “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada ha

SEJARAH SILAT TAUHID INDONESIA

Gambar
Dasar Keilmuan (Rahasia dzikir) dalam Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia (STI) berasal dari Rasulullah Muhammad SAW (Hadits Tabrani‑Baihaqi) sampai ke Sayyidina Ali ‑ Syekh Abdul Qadir Jaelani ‑ Syekh Ahmad Al Falatil Bauni, sampai ke tangan Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau dikenal sebagai Sunan Bonang. Oleh Sunan Bonang jurus‑jurusnya diciptakan beliau dari gerakan‑gerakan dasar tubuh yang disebut jurus Hija’iyah (Rahasia huruf‑huruf Al Qur’an) sekitar th. 1510 M. Secara turun‑temurun ilmu ini dipegang oleh Ki Ageng Tirtayasa (Banten) ‑ Syekh Yusuf (Cirebon) sampai pada seorang sufi di Linggajati – Cirebon, yang menjadi guru dari AR Gambang. Rahasia ilmu ini disebut alif – lam – mim  – artinya “Hanya Allah SWT yang tahu”. Selama 5 tahun AR Gambang yang pada waktu itu masih berusia muda digembleng phisik, mental dan batinnya oleh sang Guru, melalui puasa wirid dan dzikir. Selama itu juga sang guru memerintahkan AR Gambang untuk melakukan Riyadho/perjalanan menemu